Apresiasi Bimtek Tungsura, DPR: Penyelenggara Jadi Profesional
Pekan Baru, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar bimbingan teknis (bimtek) penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara (tungsura) di Pekan Baru 21-23 Februari 2018.
Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali mengapresiasi
kegiatan yang dilakukan oleh KPU ini. Dia meyakini bimtek dapat membuat
penyelenggara lebih paham tentang tahapan pemilihan yang tengah dijalankan.
Bimtek juga menjadi solusi efektif untuk menciptakan penyelenggara yang
profesional. “Inisiatif KPU melakukan bimtek ini perlu diapresiasi. Sebagian
kisruh pilkada selain disebabkan oleh calon yang tidak siap kalah juga mungkin
dapat disebabkan oleh penyelenggara pemilu yang kurang profesional. Bimtek
adalah solusinya,” ujar Amali Rabu (21/02/2018).
Amali melihat dalam pilkada, pasangan calon yang kalah
selalu mencari tempat untuk disalahkan. Dan KPU daerah sebagai penyelenggara
pemilihan menjadi tempat yang potensial untuk dijadikan pelampiasan kesalahan.
Oleh karena itu menurut dia, untuk meminimalisir terjadinya praktek tersebut,
perlu dipastikan bahwa seluruh penyelenggara pemilu yang menyelenggarakan
Pilkada bekerja dengan profesional. “Calon yang kalah biasanya mencari tempat
untuk menyalahkan. Nah, KPU itu tempat untuk disalahkan,” kata Amali.
Lebih lanjut dijelaskannya meskipun penyelenggaraan
pilkada ini yang ketiga setelah 2015 dan tahun 2017, namun Pilkada 2018 sangat
spesial. Dari segi peserta menurut dia, Pilkada 2018 melibatkan jumlah pemilih
terbesar dan melibatkan 17 Provinsi. “Karena melibatkan jumlah pemilih terbesar
tantangannya pasti lebih besar. Tekanan dan paksaan pasti akan dihadapi di
daerah,” tambahnya.
Zainudin melanjutkan, Pilkada 2018 menjadi lebih
spesial lagi karena dilakukan menjelang pelaksanaan Pemilu legislatif dan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serentak tahun 2019. Seluruh mesin politik
partai politik akan dikerahkan untuk memenangkan calon yang diusungnya
sekaligus memanaskan mesin politik menjelang Pemilu nasional.“Partai politik
akan menjadikan Pilkada tahun 2018 sebagai ajang konsolidasi. Itu karena
pelaksanaannya menjelang Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden,”
pungkasnya. (KPU Kota Bandar Lampung fauzi/ed diR)